Minggu, 22 November 2015

SEL

·         INTRODUKSI SEL
Sel merupakan satuan kehidupan terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup. Semua organisme terbentuk dari sel, yaitu unit dasar dari struktur dan fungsi organisme tersebut. Robert Hooke, seorang saintis Inggris, pertama kali menerangkan dan menamakan sel pada tahun 1665, ketika ia meneliti suatu irisan dari gabus (kulit batang dari pohon oak dengan menggunakan mikroskop yang memiliki perbesaran 30 kali. Walaupun meyakini bahwa kotak kecil, atau ‘sel’, yang ia lihat hanya dimiliki oleh potongan gabus tersebut, Hooke tidak pernah menyadari betapa pentingnya penemuannya ini.
Hampir dua abad setelah penemuan Hooke dan Leeuwenhoek, sel akhirnya diakui sebagai unit kehidupan yang terdapat di mana saja oleh Matthias Schleiden dan Theodor Schwann, dua ahli biologi Jerman.
Dalam kasus klasik tentang penalaran induktif – pencapaian suatu kesimpulan umum berdasarkan pengamatan-pengamatan khusus – ini, Schleiden dan Schwann merangkum penelitian mikroskopik mereka sendiri dan hasil-hasil penelitian saintis lainnya dengan menyimpulkan bahwa semua bentuk kehidupan tersusun dari sel. Kesimpulan umum ini menjadi dasar bagi teori sel. Teori ini kemudian dikembangkan untuk memasukkan gagasan bahwa semua sel berasal dari sel-sel lain. Kemampuan sel untuk membelah diri menghasilkan sel-sel yang baru adalah dasar bagi semua reproduksi dan bagi pertumbuhan dan perbaikan organisme-organisme multiseluler, termasuk manusia.
Semua sel diselimuti oleh suatu membran yang mengatur perjalanan materi antara sel tersebut dan lingkungan sekelilingnya. Setiap sel, pada tahapan tertentu dalam hidupnya, mengandung DNA, yaitu materi yang dapat diwariskan yang mengarahkan aktivitas-aktivitas sel tersebut.


·         Bagian bagian sel :
a.    Membran plasma
b.    Sitoplasma
c.    Nukleus
d.    Organel

·         Perbedaan prokariotik dan eukariotik :
Prokariotik
Eukariotik
1.    Uk < 5 mikrometer
1. uk > 10 mikrometer
2.    Tidak memiliki selaput int
2. memiliki selaput inti
3.    Tidak memiliki organel bermembran
3.memiliki organel bermembran
Contoh dari prokariotik adalah : sel bakteri dan ganggang biru
Contoh dari eukariotik adalah sel tumbuhan dan hewan

·         Membran plasma
1.    Pelindung bagi sel agar isi sel tidak keluar
2.    Pengatur pertukaran zat yang keluar masuk ke dalam sel (selektif permeable)
3.    Lipoprotein bersifat selektif permeable
4.    Larut lemak (oksigen,alcohol,karbondioksida) : dapat menembus lemak
Larut air       (ion,glukosa,urea)                           : butuh mekanisme tertentu
5.    Protein sering menembus membran sepenuhnya, sehingga membentuk jalur khusus untuk melalui membran

Keterangan :     
a.   Protein Integral/Intrinsik adalah protein yang menjulang atau menembus membran sel dari lapisan atas hingga ke bawah.
b.   Protein Peripheral/Ektrinsik adalah protein yang berada di lapisan atas atau bawah dari membran sel.
c.   Fospolipid (lemak yang berikatan denga posfat).
d.   Glikolipid (Lemak yang berikatan dengan karbohidrat).

e.   Glikoprotein (Protein yang berikatan dengan karbohidrat).

·         Inti sel
1.    Mengendalikan metabolisme sel
2.    Menyimpan informasi genetika berupa DNA
3.    Tempat penggandaan DNA
·         Sitoplasma
1.    Merupakan cairan sel dalam sel
2.    Disebut sitosol karena mirip dengan jelly
3.    Tempat berlangsungnya metabolisme sel
4.    Terdapat berbagai organel sel
·         Sitoskeleton
1.    Pemberi bentuk sel
2.    Pengatur gerakan sel
3.    Jaringan protein filament dan tubulus
·         Ribosom
1.    Butiran kecil nukleoprotein yang tersebar disitoplasma
2.    Ada yang melekat di RE (kasar)
3.    Melakukan sintesis protein
·         Reticulum endoplasma (RE)
1.    RE Kasar : ditempeli ribosom
  Untuk sintesis protein
2.    RE Halus : tidak punya ribosom
  Untuk sintesis lemak
·         Badan golgi
1.    Berbentuk kantong pipih
2.    Protein lewat ke aparatus golgi,protein diberi oligosakarida ,proses ini diberi nama glikosilasi
3.    Membentuk lisosom
4.    Yang tidak digunakan ,dimasukkan atau disimpan di lisosom protein
·         Lisosom
1.    Mencerna makromolekul secara intraseluler
2.    Menghidrolisis lemak, protein, asam nukleat, polisakarida
·         Peroksisom
1.    Menghasilkan enzim oksidatif untuk memberi H2O2 untuk merombak lemak
2.    Menghasilkan enzim katalase untuk mengubah H2O menjadi H2O dan O2
·         Jenis sel
a.    Sel darah
Darah adalah cairan yang terdapat pada hewan tingkat tinggi yang berfungsi sebagai alat transportasi zat seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh, pertahanan tubuh dari serangan kuman, dan lain-lain. Darah merupakan jaringan khusus yang mengalami sirkulasi, terdiri atas berbagai macam sel yang bersatu dalam cairan yang disebut plasma.
b.    Jenis sel darah
-       Eritrosit (sel darah merah)

Sel darah merah (eritrosit) adalah jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan - jaringan tubuh lewat  darah dalam hewan bertulang belakang. Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen. Pada manusia, sel darah merah dibuat di sumsum tulang belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf. Di dalam sel darah merah tidak terdapat nukleus. Sel darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurka. Ciri – ciri eritrosit : Tidak bernukleus dengan eosin berwarna pink (merah muda). Besarnya uniform, kira – kira 7,6 µm dan dapat digunakan sebagai ukuran terhadap besar jenis sel yang lain.

-       Leukosit (sel darah putih)
Leukosit atau sel darah putih adalah salah satu jenis darah yang bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan berfungsi untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misalnya virus atau bakteri. Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler / diapedesis. Dalam keadaan normal terkandung 4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat - sekitar 7000-25000 sel per tetes. Dalam kasus leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel per tetes. 

Pada sel darah putih terdapat lima jenis yang bentuk jumlah dan fungsinya berbeda yaitu :
a.    Basofil
b.    Eosinofil
c.    Neutrofil
d.    Limfosit
e.    Monosit



-       Trombosit (keping darah)
Trombosit atau keping darah adalah fragmen sel yang tersirkulasi dalam darah yang terlibat dalam mekanisme hemostatis tingkat sel yang menimbulkan pembekuan darah. Jumlah keeping darah yang sedikit dapat menyebabkan pendarahan, sedangkan jumlah yang tinggi dapat meningkatkan resiko thrombosis. Trombosit memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak berwarna, tidak berinti, berukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit. Serta mudah pecah bila tersentuh benda kasar. Jumlah trombosit 20.000 – 30.000 keping/mm3 darah. Trombosit merupakan sumber trombokinase yang penting dalam pembekuan darah.

1.    Sel Epitel
a.  Definisi sel epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan yang membatasi tubuh dan lingkungannya, baik di sebelah luar maupun dalam. Jaringan epitel berasal dari spesialisasi lapisan ectoderm. Jaringan epitel yang melapisi luar tubuh disebut epidermis. Yang membatasi rongga dalam disebut endodermis, sedangkan yang membatasi rongga disebut mesoderm. Jaringan epitel sederhana hanya terdiri dari satu lapis sel.
b.  Jenis sel epitel
-       Berdasarkan strukturnya dibagi menjadi :
·      Epitel pipih >> berbentuk pipih dengan nukleus bulat di tengah sel.
·      Epitel batang >> berbentuk batang dengan nukleus bulat di dasar sel.
·      Epitel kubus >> berbentuk kubus dengan nukleus bulat besar di tenagh.
-       Berdasarkan lapisan penyusunnya dibagi menjadi :
·      Epitel pipih selapis, fungsi : untuk proses filtrasi, sekresi, difusi, osmosis.
·      Epitel pipih berlapis, fungsi : sebagai pelindung dan penghasil mukus.
·      Epitel batang selapis, fungsi : untuk proses sekresi, penyerapan (absorbsi), penghasil mukus, pelicin/pelumas permukaan saluran.
·      Epitel batang berlapis banyak, fungsi : untuk proses sekresi (penghasil mukus), untuk ekskresi (kelenjar ludah dan kelenjar susu).
·      Epitel kubus selapis, fungsi : untuk tempat sekresi.
·      Epitel kubuh berlapis banyak, fungsi : untuk pelindung dari gesekan.
·      Epitel transisi, contoh : kelenjar adrenal, timus, dan tiroid.
c.    Sel Jaringan Ikat
Memiliki 2 komponen dasar :
a.   Matriks
Matriks sendiri masih terbagi lagi menjadi 2 yaitu serat dan bahan dasar. Untuk seratnya ada 3 macam semuanya terbuat dari protein, jika tidak terbuat dari kolagen ya elastin. Ketiga macam serat itu adalah serat kolagen, serat elastin, dan serat retikulin. Karakter seratnya dapat dilihat dari beberapa apek. Aspek yang pertama adalah protein penyusunnya.
Kemudian untuk membedakan antara kolagen dan retikuler adalah mana yang lebih tipis, dalam hal ini retikuler lebih tipis seratnya dan lebih pendek. Yang kedua serat retikuler masih dilapisi oleh glikoprotein. Aspek yang kedua untuk membedakan ketiga serat adalah dari warnanya:
·      Serabut kolagen berwana putih
·      Serabut elastin berwarna kuning

b.   Bahan dasar
Bahan dasar dari matrik terbuat dari mukoolisakarida sulfat dan asam hialuronat.
Sel-sel jaringan ikat yang menyusun jaringan ikat antara lain adalah:
-     Fibroblast : berfungsi untuk mensintesis protein yang menyusun serat matriks.
-     Makrofag : berfungsi dalam hal fagositosis me”makan” sel bakteri.
-     Sel darah : berfungsi untuk sirkulasi gas dan makanan, juga pertahanan tubuh terhadap antigen.
-     Sel tiang : berfungsi menghasilkan histamin  dan heparin. Histamin berperan dalam meningkatkan permeabilitas membran bagi sel darah putih untuk dapat melakukan diapedesis ke jaringan yang diserang antigen. Heparin berperan daam anti koagulan dengan mekanisme menghambat pembentukan trombin dari protrombin.
-     Sel lemak : berfungsi untuk menyimpan lemak.
Jadi secara keseluruhan jaringan ikat pasti tersusun atas serat bersama salah satu selnya. Karakter umum jaringan ikat antara lain:
a.  Banyak dijumpai pada tubuh.
b.  Sel dari jaringan ikat tidak tersusun berdekatan, tapi dihubungkan oleh matriks
c.   Matriks merupakan penyusun dasar jaringan ikat yang terbuat dari serat protein yang susunannya beragam dan komposisi yang bervariasi.
d.  Komposisi matriks menentukan macam dan karakter jaringan ikat dari fluid hingga keras.

-       Trombosit (keping darah)
Trombosit atau keping darah adalah fragmen sel yang tersirkulasi dalam darah yang terlibat dalam mekanisme hemostatis tingkat sel yang menimbulkan pembekuan darah. Jumlah keeping darah yang sedikit dapat menyebabkan pendarahan, sedangkan jumlah yang tinggi dapat meningkatkan resiko thrombosis. Trombosit memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak berwarna, tidak berinti, berukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit. Serta mudah pecah bila tersentuh benda kasar. Jumlah trombosit 20.000 – 30.000 keping/mm3 darah. Trombosit merupakan sumber trombokinase yang penting dalam pembekuan darah.

1.    Sel Epitel
a.  Definisi sel epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan yang membatasi tubuh dan lingkungannya, baik di sebelah luar maupun dalam. Jaringan epitel berasal dari spesialisasi lapisan ectoderm. Jaringan epitel yang melapisi luar tubuh disebut epidermis. Yang membatasi rongga dalam disebut endodermis, sedangkan yang membatasi rongga disebut mesoderm. Jaringan epitel sederhana hanya terdiri dari satu lapis sel.
b.  Jenis sel epitel
-       Berdasarkan strukturnya dibagi menjadi :
·      Epitel pipih >> berbentuk pipih dengan nukleus bulat di tengah sel.
·      Epitel batang >> berbentuk batang dengan nukleus bulat di dasar sel.
·      Epitel kubus >> berbentuk kubus dengan nukleus bulat besar di tenagh.
-       Berdasarkan lapisan penyusunnya dibagi menjadi :
·      Epitel pipih selapis, fungsi : untuk proses filtrasi, sekresi, difusi, osmosis.
·      Epitel pipih berlapis, fungsi : sebagai pelindung dan penghasil mukus.
·      Epitel batang selapis, fungsi : untuk proses sekresi, penyerapan (absorbsi), penghasil mukus, pelicin/pelumas permukaan saluran.
·      Epitel batang berlapis banyak, fungsi : untuk proses sekresi (penghasil mukus), untuk ekskresi (kelenjar ludah dan kelenjar susu).
·      Epitel kubus selapis, fungsi : untuk tempat sekresi.
·      Epitel kubuh berlapis banyak, fungsi : untuk pelindung dari gesekan.
·      Epitel transisi, contoh : kelenjar adrenal, timus, dan tiroid.
c.    Sel Jaringan Ikat
Memiliki 2 komponen dasar :
a.   Matriks
Matriks sendiri masih terbagi lagi menjadi 2 yaitu serat dan bahan dasar. Untuk seratnya ada 3 macam semuanya terbuat dari protein, jika tidak terbuat dari kolagen ya elastin. Ketiga macam serat itu adalah serat kolagen, serat elastin, dan serat retikulin. Karakter seratnya dapat dilihat dari beberapa apek. Aspek yang pertama adalah protein penyusunnya.
Kemudian untuk membedakan antara kolagen dan retikuler adalah mana yang lebih tipis, dalam hal ini retikuler lebih tipis seratnya dan lebih pendek. Yang kedua serat retikuler masih dilapisi oleh glikoprotein. Aspek yang kedua untuk membedakan ketiga serat adalah dari warnanya:
·      Serabut kolagen berwana putih
·      Serabut elastin berwarna kuning

b.   Bahan dasar
Bahan dasar dari matrik terbuat dari mukoolisakarida sulfat dan asam hialuronat.
Sel-sel jaringan ikat yang menyusun jaringan ikat antara lain adalah:
-     Fibroblast : berfungsi untuk mensintesis protein yang menyusun serat matriks.
-     Makrofag : berfungsi dalam hal fagositosis me”makan” sel bakteri.
-     Sel darah : berfungsi untuk sirkulasi gas dan makanan, juga pertahanan tubuh terhadap antigen.
-     Sel tiang : berfungsi menghasilkan histamin  dan heparin. Histamin berperan dalam meningkatkan permeabilitas membran bagi sel darah putih untuk dapat melakukan diapedesis ke jaringan yang diserang antigen. Heparin berperan daam anti koagulan dengan mekanisme menghambat pembentukan trombin dari protrombin.
-     Sel lemak : berfungsi untuk menyimpan lemak.
Jadi secara keseluruhan jaringan ikat pasti tersusun atas serat bersama salah satu selnya. Karakter umum jaringan ikat antara lain:
a.  Banyak dijumpai pada tubuh.
b.  Sel dari jaringan ikat tidak tersusun berdekatan, tapi dihubungkan oleh matriks
c.   Matriks merupakan penyusun dasar jaringan ikat yang terbuat dari serat protein yang susunannya beragam dan komposisi yang bervariasi.
d.  Komposisi matriks menentukan macam dan karakter jaringan ikat dari fluid hingga keras.

1.    Sel Jaringan Otot
Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan tulang. Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung.
Jaringan Otot - Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot. Jaringan ini berfungsi melakukan pergerakan pada berbagai bagian tubuh. Kurang lebih 40% berat tubuh mamalia merupakan jaringan otot. Jaringan otot dapat dibagi menjadi jaringan otot polos, otot lurik (seran lintang), dan otot jantung.
a.  Jaringan Otot Polos
-     Otot polos mempunyai bentuk sel seperti gelendong, bagian tengah besar, dan ujungnya meruncing.
-     Dalam setiap sel otot polos terdapat satu inti sel yang terletak di tengah dan bentuknya pipih.
-     Bekerja secara tidak sadar (Involunter).
-     Kontraksi otot polos lambat terhadap rangsangan dan mudah lelah.
-     Terletak pada organ-organ dalam (usus, saluran peredaran darah, otot di saluran kemih).
-     Berfungsi mempertahankan postur tubuh.
a.  Jaringan Otok Lurik (seran lintang)
-     Otot lurik mempunyai bentuk sel seperti silindris / serabut panjang, mempunyai banyak inti dan terletak di bagian tepi sarkoplasma.
-     Otot lurik bekerja di bawah kehendak (otot sadar).
-     Kontraksi otot lurik cepat tetapi tidak teratur dan mudah lelah. 
-     Terletak di rangka tubuh (Bisep & Trisep), lidah, bibir, dan diafragma.
-     Berfungsi sebagai alat gerak aktif karena dapat berkontraksi secara cepat dan kuat sehingga dapat menggerakkan tulang dan tubuh.
b.  Jaringan Otok Jantung
-     Otok jantung mempunyai bentuk sel seperti silindris / serabut pendek dan bercabang.
-     Mempunyai satu inti dan terletak di bagian tengah sarkoplasma.
-     Otot jantung bekerja di luar kehendak (otot tidak sadar).
-     Kontraksi otot jantung berlangsung secara otomatis, teratur, tidak pernah lelah, dan bereaksi lambat.
-     Terletak di Jantung.
-     Berfungsi memompa darah keseluruh tubuh.

1.    Sel Jaringan Saraf
Jaringan saraf tersusun oleh sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron ini banyak dan bercabang-cabang, menghubungkan jaringan satu dengan yang lain. Setiap sel saraf terdiri atas badan sel saraf, akson (neurit), dendrit, dan selubung saraf. Badan sel-sel saraf kemudian berkumpul membentuk ganglion. Ganglion-ganglion ini letaknya hanya pada tempat tertentu, yaitu di kiri dan kanan sumsum tulang belakang.
Berdasarkan cara neuron mengirimkan rangsang, neuron dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1)  Neuron aferen, Saraf sensorik bertugas menghantarkan rangsang dari organ penerima rangsang (reseptor) ke pusat susunan saraf yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Sekelompok badan sel neuron sensorik berkumpul membentuk ganglion yang berlanjut ke sumsum tulang belakang. Akson euron sensori membawa rangsangan menuju ke jaringan saraf pusat, baik sum-sum tulang belakang atau otak. Oleh karena itu, penerima rangsang ini sering disebut juga neuron sensorik.
2)  Neuron intermedier, penghubung antara neuron aferen dan neuron eferen. Neuron intermedier terdapat di sistem saraf pusat. Neuron intermedier meneruskan rangsang dari neuron aferen ke neuron eferen, atau ke neuron intermedier yang lain.
3)   Neuron eferen, meneruskan impuls saraf yang diterima dari neuron intermedier. Pesan yang dikirim menentukan tanggapan tubuh terhadap rangsang yang diterima oleh neuron aferen. Dendrit dari neuron eferen menempel di otot sehingga sering disebut juga neuron motorik.
A.  FUNGSI SPESIFIK SEL
1.   Sel darah
-       Eritrosit (sel darah merah)
Fungsinya mengikat oksigen dari paru–paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru–paru.
-       Leukosit (sel darah putih)
Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.
-       Trombosit (keping darah)
Fungsi utama adalah pembentukan sumbat mekanis selama respon hemostatik normal terhadap luka vaskular.Selain itu punya protein stabilisasi fibrin, penggandaan sel endotel setelah rusak, penyimpanan ion kalsium.
2.   Sel epitel
Fungsi utamanya melindungi dan sekaligus mempunyai sifat semipermeable.
1)  Absorpsi, sel yang melakukan absorpsi mempunyai emofili sitokleton, sel bersilia dipermukaan usus halus.
2)  Sekresi (saluran keluar tapi diakai lagi,(hormon), keringat, empedu, pencernaan, pancreas, hati. Sel sekresi : RER dan Golgi yang banyak dihasilkan di dalam sitoplasma, empedu, hati, argumin, lambung/ stomash fredikel.
3)  Pergerakan.
4)  Ekskresi (saluran keluar tapi tidak dibutuhkan lagi)

3.   Sel jaringan ikat
Sel-sel jaringan ikat yang menyusun jaringan ikat antara lain adalah :
1)  Fibroblast : berfungsi untuk mensintesis protein yang menyusun serat matriks.
2)  Makrofag : berfungsi dalam hal fagositosis me”makan” sel bakteri.
3)  Sel darah : berfungsi untuk sirkulasi gas dan makanan, juga pertahanan tubuh terhadap antigen.
4)  Sel tiang : berfungsi menghasilkan histamin  dan heparin. Histamin berperan dalam meningkatkan permeabilitas membran bagi sel darah putih untuk dapat melakukan diapedesis ke jaringan yang diserang antigen. Heparin berperan daam anti koagulan dengan mekanisme menghambat pembentukan trombin dari protrombin.
5)  Sel lemak : berfungsi untuk menyimpan lemak.

4.   Sel jaringan otot
1)  Otot polos
Fungsi otot polos adalah menggerakkan organ dalam tubuh yang bergerak secara tak sadar tidak bekerja pada jantung.
2)  Otot lurik
Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras.
3)  Otot jantung.
Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung

5.    Sel jaringan saraf
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu :
1)  Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu alat indera.
2)  Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang belakang.
3)  Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar