Ø Dibagi
menjadi 2 yaitu
§ Transpor pasif (tanpa menggunakan energi)
a. Difusi
1. Sederhana
ü Protein
kanal (sudah ada jalurnya)
ü
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan proses
difusi, yaitu :
1) Ukuran partikel, semakin kecil bentuk
partikel maka proses difusi akan semakin cepat.
2) Ketebalan membran, semakin tebal lapisan
membran maka proses difusi akan semakin lambat.
3) Suhu, semakin tinggi suhu suatu
partikel maka proses difusi akan semakin cepat.
4) Luas suatu area, semakin luas area difusi
maka proses difusi akan semakin cepat.
Contoh
difusi sederhana : Kristal dalam air. Gas dalam ruang
2. Terfasilitasi
(dibantu dengan protein pembawa)
ü Protein
pembawa (diketuk baru dibuka)
ü Protein
pompa : buat transport aktif
Contoh
difusi terfasilitasi : membrane plasma
b. Osmosis
(difusi molekul air melintasi membrane permeable)
§ Transport
aktif (zat masuk/keluar ke/dari dalam sel
melawan gradient konsentrasi)
a. Endositosis
1. Bahan
padat (fagositosis)
2. Bahan
cair (pinositosis)
b. Eksositosis
(memuntahkan)
Ø Efek
osmosis
§ Jika
konsentrasi larutan sel lebih rendah daripada
konsentrasi lingkungan sekitarnya,
maka air akan segera bergerak keluar ,
sel menyusut,mati
§ Jika
konsentrasi larutan sel lebih tinggi dibandingkan
konsentrasi lingkungan sekitar, maka air
akan segera bergerak masuk kedalam, sel pecah dan mati
Ø Bahan yang sangat besar
tidak dapat melalui membran, maka bahan dibungkus dalam
gelembung ,dikeluarkan dari sel eksositosis atau masuk endositosis.
Ø Ada beberapa kemungkinan yang akan dialami oleh sel akibat peristiwa osmosisi, yaitu
a.
Krenasi
>> Jika sel darah merah diletakan dalam suatu larutan hipertonik (lebih pekat), air yang
terdapat dalam sel darah akan ditarik keluar dari sel sehingga sel mengerut dan rusak.
b.
Hemolisis >> jika sel darah merah diletakan dalam suatu larutan yang bersifat
hipotonik (lebih encer), air dari larutan tersebut akan ditarik masuk kedalam
sel darah sehingga sel mengembang dan pecah.
a.
Plasmolisis >> jika konsentrasi
larutan sel lebih rendah dibandingkan konsentrasi lingkungan sekitarnya, maka
air akan bergerak keluar meninggalkan sel secara otomatis, akibatnya sel akan
menyusut dan mati.
b.
Turgid >> jika konsentrasi sel larutan
lebih tinggi dibandingkan konsentrasi lingkungan sekitarnya, maka air akan
bergerak masuk kedalam sel secara otomatis, akibatnya sel akan membengkak dan
pecah, kecuali pada sel tumbuhan hanya menggelembung dan menegang.
c.
Lisis
>> Lisis adalah peristiwa robeknya membran
plasma sel. Lisis terjadi apabila sel terjsebut berada pada larutan hipotonis.
Ø
REPRODUKSI SEL
Definisi
reproduksi sel
Reproduksi sel adalah proses
memperbanyak jumlah sel dengan cara membelah diri, baik pada organisme
uniseluler maupun multiseluler. Pembelahan sel pada organisme uniseluler
merupakan suatu cara bagi organisme tersebut untuk melestarikan jenisnya.
Sedangkan, bagi organisme multiseluler, pembelahan sel menyebabkan pertumbuhan
dan perkembangan organisme. Misalnya, pada manusia, sel-sel memperbanyak diri
sehingga tubuh manusia tersebut menjadi besar dan tinggi. Selain itu, reproduksi
sel pada organisme multiseluler juga menghasilkan sel-sel gamet yang berguna
pada saat perbanyakan secara generatif (reproduksi organisme melalui proses
perkawinan). Reproduksi sel merupakan proses penggandaan materi genetik (DNA)
yang terdapat di dalam nukleus. Sehingga, menghasilkan sel-sel anakan yang
memiliki materi genetik yang sama.
1. Tujuan reproduksi sel
a.
Perbanyakan sel
sehingga terjadi pertumbuhan.
b.
Pembentukan sel baru
yang berbeda dari induknya.
c.
Pembentukan sel baru
yang tentu lebih muda dan sama dengan yang sebelumnya.
d.
Pembentukan Jaringan.
e.
Regenerasi sel.
f.
Pembentukan individu
baru dan lain-lain.
2. Bentuk-bentuk pembelahan sel
A. Pembelahan langsung
(amitosis / pembelahan biner)
Pada organisme uniseluler
misalnya bakteri, protozoa dan ganggang bersel satu, terjadi proses pembelahan
secara langsung, yang artinya proses pembelahan itu tidak melalui
tahapan-tahapan pembelahan. Pembelahan itu dikenal juga dengan pembelahan
amitosis.
Setiap sel membelah menjadi
dua sel yang sama (identik) sehingga disebut juga pembelahan biner. Pembelahan
biner terjadi misalnya pada perkembangbiakan amoeba.
Pada proses pembelahan
langsung ini setiap sel anak mewarisi sifat-sifat induknya. Dengan kata lain,
pembelahan langsung senantiasa menghasilkan keturunan yang identik. Prosesnya
didahului oleh pembelahan inti menjadi dua, diikuti oleh pembelahan sitoplasma
dan akhirnya sel itu terbagi menjadi dua sel anak.
B. Pembelahan tidak langsung
(motosis dan meiosis)
Pembelahan sel yang terjadi
melalui tahap-tahap pembelahan. Dilakukan oleh organisme eukariotik seperti sel
hewan, sel tumbuhan dan sel manusia, yang tentu mereka semuanya punya lebih
dari satu sel ( multicelluler).
a) Pembelahan Mitosis
Mitosis adalah cara
reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu
Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase
berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinamakan Interfase (tahap ini
tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan
sintesis bahan-bahan inti.
§ Tahapan pembelahan Mitosis >> I-P-M-A-T interfase dulu baru
P-M-A-T lagi berikutnya.
1)
Interfase
Merupakan fase istirahat dari pembelahan sel.
Namun tidak berarti sel tidak beraktifitas justru tahap ini merupakan tahapn yang
paling aktif dan penting untuk mempersiapkan pembelahan. Terbagi atas tiga
fase, yaitu:
1. Fase G1 (growth 1/pertumbuhan 1).
Merupakan fase paling aktif berlangsung selama 9 jam.
Pada fase ini sel mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Pada fase ini sel
bertambah ukuran dan volumenya.
2. Fase S (Sintesis).
3. Fase G2 (Growth 2/Pertumbuhan 2).
Merupakan
fase yang didalamnya terjadi proses sintesis protein. Pada fase ini sel siap
untuk mengadakan pembelahan
Sekali lagi bahwa fase Mitosis tidak diawali
dengan Interfase tetapi Fase Profase , karena Interfase merupakan persiapan
mitosis , merupakan fase istirahat sel tidak membelah. Sedangkan Mitosis itu
Fase sel melakukan pembelahan / reproduksi .
1) Profase
Merupakan
tahap awal dari pembelahan sel secara mitosis maupun miosis , yang ditandai
dengan:
1.
Kromatin memendek dan
menebal membentuk kromosom , kemudian kromosom mengganda membentuk kromatida.
2.
Membran nukleus dan
nukleolus (anak inti) menghilang
3.
Sentriol memisah diri
menuju kutub yang berlawanan.
4.
Benang spindel yang
keluar dari masing masing sentriol pada kutub berbeda mengatur diri memegang
masing kromatid yang tidak teratur itu.
5.
Segera mendorong
kromatid yang terbengkalai itu menjadi sangat teratur menuju ke
bidang equator.
2) Metafase
Tahap
ini ditandai dengan :
1.
Kromatid / kromosom
mengatur diri pada bidang equator / bidang pembelahan berhadap hadapan.
2.
Setiap sentromer
memiliki dua kinetokor yang masing-masing dikaitkan oleh benang spindle.
3.
Tentu Kromosom yang
berhadapan itu sudah membawa sandi genetik yang sama karena memang visinya
membentuk 2 sel yang sama.
3) Anafase
Tahap
ini ditandai dengan:
1.
Kedua kromatid berpisah
menuju kutub yang berlawanan.
2.
Keadaan sel jadi
memanjang , membran sel melekuk, pada akhir anaphase.
3.
Pada fase ini tentu
set kromosom terjadi pemisahan / pengurangan dari tetrad kromosom ketika
berhadapan pada fase metafase terpisah menjadi masing masing 2n (diploid).
4) Telofase
Tahap
ini ditandai dengan :
1.
Kromosom / kromatid
telah sampai di kutub-kutub yang berlawanan.
2.
Terbentuk sekat
pemisah sehingga sel terlihat terbentuk 2 sel dengan masing masing 1 inti.
3.
Membran nukleus
terbentuk membungkus kromosom dan nukleolus mulai tampak.
4.
Kromosom menipis dan
memanjang menjadi kromatin dan akhirnya tak terlihat lagi.
5.
Terjadi sitokinesis
(Membran plasma melekuk) yang di dahului oleh Karyokinesis (inti jadi 2) dan
akhirnya terlihat sel membelah menjadi 2
a) Pembelahan Meiosis
(pembelahan reduksi)
Pembelahan ini terjadi bukan
di sel kelamin namun di kelenjar kelamin seperti testes atau ovarium dimana
pembelahan untuk membentuk sel kelamin (n)dari sel tubuh (2n /diploid) , sel
tubuh yang membentuk tidak sembarangan sel tubuh tetapi sel induk kelamin atau
induk sperma /induk ovum yang mempunyai nama latin Spermatogonium /Oogonium
kedua induk itu terus dibentuk namun jelas secara mitosis ( 2n -2n).
§ Tahapan pembelahan meiosis
o
MEIOSIS 1
1) Profase 1
Profase
I merupakan tahap terpanjang dan dibandingkan tahapan meiosis 1 lain.
Benang-benang kromatin semakin menebal dan pendek, membentuk kromosom. Kromosom
menggandakan diri, jumlahnya dua kali lipat. Kromosom yang homolog berpasangan
membentuk sinapsis. Pasangan kromosom yang homolog itu tersusun atas 4 kromatid
sehingga disebut tetrad. Karena kromatid saling menempel, maka ada kemungkinan
terjadi tukar menukar gen antara kromatid-kromatid tersebut. Peristiwa tukar
menukar gen ini disebut pindah silang.
Pada
profase I terjadi beberpa tahapan, yaitu sebagai berikut.
*
Leptonema (leptoten), kromatin membentuk kromosom.
*
Zigonema (zigoten), terbentuk pasangan kromosom homolog.
*
Pakinema (pakiten), kromosom mengganda menjadi 2 kromatid.
*Diplonema
(diploten), kromatid menebal, membesar, rapat, dan bergandengan.
*
Diaknesis, terjadi pindah silang rekombinasi gen, dan sentriol berpisah.
2) Metafase 1
Pasangan kromosom homolog /tetrad berada didaerah ekuator. Pasangan
kromosom homolog itu mengatur diri di daerah ekuator sehingga dari pasangan
kromosom homolog mengarah ke kutub yang satu dan setengah pasangan kromosom
homolog mengarah ke kutub yang lain. Sentrosom menuju ke kutub dan mengeluarkan
benang-benang spindel.
3) Anafase 1
Kromosom bergerak menuju ke kutub masing-masing. Tidak seperti pada
mitosis mengalami pembelahan sentromer, pada meiosis tidak terjadi pembelahan
sentromer. Akibatnya, setiap kromosom yang bergerak menuju ke kutub sel itu
mash mengandung dua kromatid atau masih berpasangan.
4) Telofase 1
Setelah kromosom yang berpasangan tiba dikutub masing-masing,
terbentuklah membran nukleus, yang diikuti pula oleh proses sitokenesis
(pembelahan sitiplasma sel). Kini terbentuk dua sel anak, setiap sel mengandung
n kromosom sehingga pada akhir telofase I terbentuk dua sel anak yang haploid.
Pada saat ini, sel sudah siap memasuki pembelaha meiosis II.
o
MEIOSIS 2
1) Profase 2
Pada fase awal, benang
kromatin menebal dan memendek membentuk kromosom. Pada fase ini tidak terjadi
proses penggandaan kromosom sehingga jumlah set kromosom tetap.
2) Metafase 2
Kromosom mengumpul di
daearah ekuator. Setengah kromosom mengarah ke kutub masing-masing. Sentromer
terbagi dua, masing-masing mengarah ke kutu, sehingga tempat melekatnya
kromosom pada benang-benang sppindel , seperti pada mitosis.
3) Anafase 2
Kromosom bergerak menuju ke
kutub masing-masing.
4) Telofase 2
Setelah
kromosom sampai di kutub masing-masing, terbentuklah membran inti. Tiap – tiap
inti mengandung n kromosom(sel haploid). Akhirnya diikuti oleh proses
sitokinesis sehingga seluruhnya terbentuk empat sel anak haploid.
a) Perbedaan meiosis dan
mitosis
Pembeda
|
Mitosis
|
Meiosis
|
Tahap pembelahan
|
Satu kali
|
Dua kali
|
Jumlah sel anak
|
Dua sel
|
Empat sel
|
Jumlah kromosom sel anak
|
Sama dengan sel induk
|
Setengah dari sel anak
|
Sifat kromosom anak
|
Diploid (2n)
|
Haploid (n)
|
Tempat pembelahan
|
Sel tubuh
|
Sel kelamin
|
Ø Proses pembentukan gamet
Gametogenesis adalah proses
pembentukkan sel-sel gamet, yang terjadi secara meiosis di dalam alat
perkembangbiakan. Gametogenesis terjadi pada organisme dewasa. Pada hewan dan
manusia gametogenesis terjadi di testis dan ovarium.
1) Spermatogenesis
Merupakan proses
pembentukkan sperma yang terjadi di dalam testis. Sel kelamin jantan atau
spermatozoid (sperma) berbentuk kecil, lonjong, dan berflagela dan secara
keseluruhan bentuknya menyerupai kecebong. Flagela tersebut digunakan sebagai
alat gerak di dalam medium cair.
o
Tahap Spermatogenesis
1. Spermatogonium mengalami mitosis menjadi spermatosit primer (sel sperma
primer)
2. Spermatosit primer mengalami meiosis 1 menjadi 2 sel spermatosit
sekunder (haploid).
3. Tiap-tiap sel spermatosit sekunder mengalami meiosis 2 sehingga
terbentuk 4 sel spermatid yang sama besar dan haploid.
4.
Mula-mula spermatid
berbentuk bulat, kemudian tumbuh menjadi sel sperma yang berflagela dan dapat
bergerak aktif
2) Oogenesis
Sel telur atau ovum adalah
sel kelamin betina. Bentuknya lebih besar dari pada sperma dan tidak dapat
bergerak (pasif). Sel telur dihasilkan oleh sepasang ovarium atau kelenjar
telur, kiri dan kanan. Berbeda dengan testis yang berada di luar tubuh, ovarium
berada di dalam rongga tubuh, di sekitar pinggang.
o
Tahapan Oogenesis
1.
Oogonium mengalami pembelahan meiosis 1
menjadi oosti primer.
2.
Pada masa meiosis 1, Oosit membelah menjadi 2
sel yang tidak sama yaitu satu berukuran besar (Oosit sekunder) yang satunya
berukuran kecil (Badan kutub pertama).
3.
Pada masa meiosis 2, Oosit sekunder membelah
menjadi 2 sel yang tidak sama besarnya. Yang satunya berukuran besar (Ootid
yang mengandung nukleus, kuning telur dan sitoplasma) dan yang satunya
berukuran kecil (Badan kutub kedua).
4.
Badan kutub pertama mengalami meiosis 2
membentuk 2 sel kecil badan kutub kedua.
5.
Pada akhir meiosis 2, berbentuk 4 sel yaitu 1
sel besar Ootid dan 3 sel kecil badan kutub (polosit).
1) Perbedaan Spermatogenesis
dan Oogenesis
·
jumlah sel anakan
yang fungsiona.
·
Ukurannya.
·
Tempat terjadinya
2) Persamaan spermatogenesis
dan Oogenesis
· Meiosis.
· Membentuk
kromosom haploid.
· Membentuk 4
sel anakan.
· Harus
terjadi pada individu dewasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar